Seorang kakek yang sudah mendekati ajal membisikkan sesuatu kepada cucunya.
Kakek: Cu, kakek sudah tidak kuat lagi. Sepertinya malaikat pencabut nyawa sudah datang. Sebelum dia mencabut nyawa ini, Kakek ingin sekali kamu yang merawat perkebunan milik Kakek. Tolonng diteruskan perawatannya…
Cucu: Sudah tidak usah dipikirkan, kek… Pikirkan saja kesehatan kakek. Soal perkebunan biar nanti saja. (Dalam hati si cucu “Asyiikkk, gue dapet warisan!”)
Kakek: Aku serahkan segala isi kebun, ternak, villa, traktor, semuanya untuk kamu. Tolong rawat baik-baik. Jangan lupa setiap hari kamu siram. Dan kalau nemu sapi yang hilang, ambil saja.
Cucu: Baik kek, tenang saja pasti saya urus. Tapi kenapa saya baru tahu kalo kakek punya perkebunan? dimana lokasinya? sertifikatnya mana?
Kakek: Ada cu. Itu di komputer. Buka Facebook saja. Perkebunan kakek ada di FARMVILLE. Nanti kakek beritahu PASSWORD-nya.
Cucu: *Gubraaakkk! Pingsan*
Kakek: Cu, kakek sudah tidak kuat lagi. Sepertinya malaikat pencabut nyawa sudah datang. Sebelum dia mencabut nyawa ini, Kakek ingin sekali kamu yang merawat perkebunan milik Kakek. Tolonng diteruskan perawatannya…
Cucu: Sudah tidak usah dipikirkan, kek… Pikirkan saja kesehatan kakek. Soal perkebunan biar nanti saja. (Dalam hati si cucu “Asyiikkk, gue dapet warisan!”)
Kakek: Aku serahkan segala isi kebun, ternak, villa, traktor, semuanya untuk kamu. Tolong rawat baik-baik. Jangan lupa setiap hari kamu siram. Dan kalau nemu sapi yang hilang, ambil saja.
Cucu: Baik kek, tenang saja pasti saya urus. Tapi kenapa saya baru tahu kalo kakek punya perkebunan? dimana lokasinya? sertifikatnya mana?
Kakek: Ada cu. Itu di komputer. Buka Facebook saja. Perkebunan kakek ada di FARMVILLE. Nanti kakek beritahu PASSWORD-nya.
Cucu: *Gubraaakkk! Pingsan*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar